Penulis: Derry Fenina br Sinuraya, S.Pd.
Pada setiap tanggal 9 Desember, dunia memperingati Hari Anti Korupsi Sedunia. Dalam rangka mengambil bagian aktif dalam upaya global untuk melawan korupsi, program “Jaksa Masuk Sekolah” di SMK N 1 Merdeka menjadi inisiatif yang menonjol, melibatkan siswa, guru, dan kepala sekolah se-Kabupaten Karo dalam upaya mencegah korupsi sejak dini.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kacapdis Wilayah IV Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Bapak Salman, M.Pd.. Sebagai bagian dari kegiatan peringatan, jaksa dari Provinsi Sumatera Utara mengunjungi sekolah, membawa pesan penting tentang bahaya korupsi dan peran kunci jaksa dalam menegakkan hukum untuk melawannya. Dalam sesi interaktif, siswa diberi pemahaman mendalam tentang dampak negatif korupsi terhadap individu dan masyarakat.
Sesi pertama diikuti oleh siswa tidak hanya mencakup aspek hukum, tetapi juga nilai-nilai etika dan integritas. Para jaksa menjelaskan pentingnya membangun karakter yang kuat dan menjunjung tinggi nilai-nilai moral sebagai langkah awal dalam mencegah praktek korupsi. Guru berperan aktif dalam mendukung pesan-pesan moral ini dan memberikan bimbingan kepada siswa.
Kegiatan “Jaksa Masuk Sekolah” pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia mencakup simulasi peradilan yang melibatkan kasus-kasus korupsi. Siswa diberikan kesempatan untuk memahami secara langsung bagaimana hukum berfungsi dalam menangani kasus-kasus ini dan konsekuensi hukum yang dihadapi oleh pelaku korupsi.
Sesi kedua diikuti oleh kepala sekolah dalam memberikan informasi Pentingnya peran kepala sekolah dalam menciptakan lingkungan belajar yang bebas dari korupsi ditekankan selama acara. Mereka memberikan komitmen penuh untuk mendukung upaya pencegahan korupsi di sekolah, memastikan bahwa nilai-nilai integritas dan etika dijunjung tinggi oleh seluruh komunitas sekolah.
Melalui “Jaksa Masuk Sekolah” pada peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia, SMK N 1 Merdeka berharap dapat melahirkan generasi siswa yang bukan hanya memiliki pengetahuan hukum, tetapi juga nilai-nilai moral yang tinggi. Dengan begitu, mereka dapat menjadi agen perubahan positif dalam memerangi korupsi di masyarakat secara lebih luas.
